Per 1 Januari 2025, National Planning Level Australia akan memberlakukan aturan baru yakni hanya menerima pelajar internasional sebanyak 270,000 di intake 2025.
Menurut data education.gov.au ada sekitar 810,960 (rekor tertinggi setelah pandemi) pelajar internasional yang enroll di 2024, artinya hampir 70% jumlah pelajar internasional akan dikurangi untuk bisa kuliah di Australia per 2025.
Berikut pembagian batas penerimaan pelajar internasional di 2025.
-
- Public universities sekitar 145,000
- Private universities dan NUHEPs sekitar 30,000
- VET providers sekitar 95,000 pelajar
*NUHEPs : Non-University Higher Education Providers
*VET : Vocational education and training
Pemerintah Australia mengeklaim tujuan pembatasan pelajar internasional ini untuk memberikan kualitas pendidikan yang tinggi, kesempatan karir setelah kuliah. Ditambah dengan adanya isu krisis tempat tinggal di Australia akibat tingginya migrasi.
Namun di balik kebijakan ini, semua pihak pasti khawatir akan adanya pengurangan tenaga kerja di universitas/college, karena pelajar internasional adalah salah satu sumber funding terbesar bagi universitas.
Pertanyaan selanjutnya, bagaiman cara pemerintah menghitung pembatasan pelajar internasional sebanyak 270,000 ini? Apakah tiap universitas/college akan mendapatkan kuota yang sama? Untuk menjaga diversity, apakah ada kuota untuk setiap negara yang ingin kuliah ke Australia?
Sampai saat ini, aturan ini masih menjadi perdebatan di komite pendidikan Australia.
Baca Juga : Kuliah di Australia